Kamis, 01 Desember 2011

Ketika Dihadapkan Kepada Pilihan Yang Sulit

(Cerita ini Bulan Desember 2011)
Pagi ini sebenarnya aku males banget menulis Posting di Blog ini entah kenapa rasa capek, lemah seakan telah menyatu dalam tubuhku. Tapi hari ini aku ingin berbagi sesuatu yang menarik buat teman-temanku ... hehehe kaya mau ngasih hadiah aja ya ...
tapi mudah-mudahan bermanfaat hehehe
Pagi ini papaku telpon di Nomor saudaraku yang sekarang ini tinggal bersama aku, entah kebetulan atau gimana saya yang angkat. dan dengan suara kedengaran baru bangun aku menyapa papaku
"Hallo pap "
saya dan papaku kelihatan bahagia, dan papaku jawab

" hallo juga nak, gimana kabarmu dan adikmu ?? " papaku nanya .
aku jawab " Baik dan sehat Pap...Gimana juga kabar papa, mama dan adik2 ku ??"

papaku sambil tertawa kecil " hehehe kabar papa baik-baik saja nak, mama dan adik2 kamu sehat sih. cuma mama kamu nih yang sering sakit yang kadang2 sesak karena Jantung "

aku berhenti berkata2 sebentar entah kenapa kalau aku telponan sama keluargaku aku selalu sedih dan pengen menangis tapi setiap hal itu terjadi aku selalu menolaknya dengan ngobrol  seru seakan2 aku terlihat bahagia di hadapan mereka.
aku balas percakapan dengan papaku  " Puji Tuhan lah pak klo papa mama dan semua disana sehat-sehat saja " aku menghela nafas sedikit dan duduk dari tempat tidurku.
" ia nak itu yang perlu kita syukuri kepada Tuhan, gimana Kuliahmu ?? Ujian sudah selesai belum ?? " papaku nanya.
" Kuliah aku lancar pak, ujiannya tinggal satu hari lagi selesai " jawabku ke papa.

sambil ngobrol dengan papa aku tanya " pa .. !! mama ada disitu gak aku pengen ngobrol, kangen hehehe "papaku jawab " ada kok dari tadi dia disini nguping obrolan kita hehehe" papaku kelihatannya seperti bahagia banget.
gak lama kemudian mamaku ambil alih dan mulai ngobrol dengan aku" hallo nak...! gimana kabarmu ???
adekmu gimana ??? " sambil tersenyum dan ketawa kecil aku jawab mama " hehehe mama kabar aku baik-baik saja ma...adek aku juga, mama jaga kesehatan ya tadi papa bilang mama suka sakit gitu ".

" ia nak, penyakit mama itu udah biasa jadi kamu ga usah kawatir. tetap fokus sama kuliahmu dan adek kamu klo kalian sudah sukses itu adalah suatu kebahagian dan kebanggaan keluarga " mamaku jawab seakan2 memberi aku semangat dan Motifasi...
tapi memang begitu keadaannya mamaku dan keluargaku adalah orang2 yang selalu mendukung aku,memberi motivasi dan menguatkan aku,hal ini yang sangat saya syukurin kepada Tuhan karena aku di lahirkan di tengah keluarga yang sangat peduli dan perhatian sama aku.

lanjut cerita aku jawab mama " ia mama doain ya supaya Tahun ini aku kelar D3 nya dan rencana mau lgsung ambil S1 biar ga tanggung, adek aku baik saja ma heheee " , mamaku juga ikut tertawa seakan dia bahagia saat mendengar aku bahagia " iya nak mama sll kawatirkan kalian, tapi syukurlah klo kamu dan adek kamu baik-baik saja" obrolan aku dan mamapun panjang sampai mama cerita klo tahun ini memang tahun berkat bagi kami hehehe...
bukan berkat materi tapi ckckck  3 orang adek aku sekaligus lulus semua ada yg lulus SD masuk SMP ada yg lulus SMP masuk SMA dan adek aku yg sekarang tinggal bersamaku adalah baru Lulus SMA, "wah seru ya "kata mama.

Tapi di keadaan lain mama aku kelihatan sedih karena adek-adek aku butuh biaya yang lumayan besar untuk melanjutkan sekolah mereka,aku sedikit tertegun dan berdiri dari tempat tidurku.aku mulai mengobrol sama mama dengan nada dan kata-kata yang seakan2 menurutku bisa menguatkan hati mama dan jauh dari kesedihan, ini memang jurus yang selalu saya pakai ketika aku ngobrol dengan keluarga atau teman2 dekatku.
hmmmmm dalam obrolan kali ini aku yang memulainya dengan nada suara yang meyakinkan mamaku " ma...elwin ngerti ma, apapun yang mama pikirkan saat ini jangan terlalu dibawa berat ma. semua pasti ada jalan keluarnya..." mamaku jawab dengan suara kelihatan masih sedih " nak...Klo itu mama udah tau, tapi saat ini mama seperti ga ada harapan. bagaimana tidak adek2 kamu ini butuh biaya yang besar, sementara kamu masih kuliah nak. Ekonomi keluarga kita sekarang sudah ga bisa diharapakan yah mungkin kamu juga tau sendiri gimana kami berjuang mencari nafkah yang sungguh sulit karena mata pencaharian utama keluarga ga ada..." tanpa sadar air mataku jatuh bergelinang tapi suaraku ga keluar sama sekali seakan2 aku bukan menangis, Tapi aku harus kuat dan melanjutkan obrolan ini dengan mama bagaimana supaya mama ga sedih memikirkan hal ini. Lain waktu saya lanjutin ya Teman2 Sebenarnya ini cerita Lamaku tapi aku baru sempat Posting  ... hehehe

Semoga bermanfaat yah
Baca Selengkapnya - Ketika Dihadapkan Kepada Pilihan Yang Sulit

Rabu, 12 Oktober 2011

Swear It Again " Lagu Terindah Untukmu "

And Oh My Love
Im Holding.....
Baca Selengkapnya - Swear It Again " Lagu Terindah Untukmu "

Senin, 29 Agustus 2011

You′re Precious One for Me

Pernahkah Anda mengalami penolakan? Merasa dikucilkan oleh teman-teman terdekat atau merasa tidak disayangi oleh keluarga? Sering dibanding-bandingkan dengan orang lain? Atau sering terlintas dipikiran : “Kenapa saya tidak secantik/setampan dia?” , “kenapa orang tua saya begitu?", "Kenapa bukan si A yang menjadi orang tua saya?” , “Andai saya seperti dia, punya suara yang merdu!” dan lain-lain. Banyak sekali komentar-komentar orang lain tentang kita yang secara sadar atau tidak kita menelannya bulat-bulat, bahkan sampai keselek yang membuat dada terasa sesak alias sakit hati dan merasa kepercayaan diri yang sudah dibangun selama bertahun-tahun lenyap seketika.

Dan pada akhirnya banyak anak muda, di umur kita yang masih belia ini telah kehilangan jati dirinya.Kita mulai membanding-bandingkan diri dengan orang lain, mulai melakukan berbagai upaya untuk menjadi seperti yang orang lain katakan. Bahkan yang paling ekstrim, ketika kita menarik diri dari pergaulan dan hidup bermasyarakat karena tidak percaya diri dan terpuruk karena komentar-komentar tersebut.

Namun, apakah Anda tahu bahwa ada satu Pribadi yang membuat Anda begitu berharga. Dialah Yesus.

Dia berkata : “My child, You’re Precious one for Me”.

Satu pernyataan kebenaran ini akan mengubah hidup Anda selamanya sehingga Anda akan mengerti bagaimana cara memandang pribadi Anda sendiri, bahwa Anda berharga bukan karena apa kata orang lain, tetapi karena Tuhan menciptakan Anda istimewa dan unik dan Dia telah buktikan dengan kematianNya di kayu salib untuk Anda.

Anda diciptakan unik dan pernahkah Anda merenungkan sejenak bahwa Tuhan menenun diri Anda secara luar biasa, menciptakan bermilyar-milyar jaringan sel, jantung untuk memompa darah, otak dengan segala macam sel yg ada di dalamnya, hormon-hormon, saluran pencernaan, bahkan rambut di kepala Anda terhitung olehNya, dan masih banyak lagi dan yang pasti semua diciptakan sesuai dengan fungsinya. Jadi, Dia menciptakan setiap kita bukan karena iseng atau dengan asal-asalan. Setiap kita diciptakan cuma ada satu di dunia. Wow… how amazing we are! Dan mau tahu betapa berharganya diri Anda? Pandanglah salibNya, maka Anda akan menemukan jawabannya.

Terimalah diri Anda apa adanya terlebih dahulu, lihatlah diri Anda sebagaimana Tuhan melihat Anda, terus gali apa yang menjadi talenta Anda, dan menjadi berkatlah lewat apa yang Tuhan sudah karuniakan di dalam hidup Anda.

Maz 139:13-16 Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, menenun aku dalam kandungan ibuku. Aku bersyukur kepadaMu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib, ajaib apa yang Kaubuat, dan jiwaku benar-benar menyadarinya. Tulang-tulangku tidak terlindung bagi-Mu, ketika aku dijadikan di tempat yang tersembunyi dan aku direkam dibagian-bagian bumi yang paling bawah. MataMu melihat selagi aku bakal anak, dan dalam kitab Mu semuanya tertulis hari-hari yang akan dibentuk sebelum ada satupun dari padanya.

Yesaya 43:4a Oleh karena engkau berharga di mata-Ku dan mulia, dan Aku ini mengasihi engkau



(Renungan ini sangat Menyentuhku Betapa Tuhan sangat Mengasihiku, tapi terkadang Aku lupa bagaimana Tuhan berkorban untuk aku...Jesus Thanks ...I love u Forever ..)


Sumber : HTcom 
Baca Selengkapnya - You′re Precious One for Me

Selasa, 21 Juni 2011

Mengapa Aku Harus Kehilangan ?

aku bangga mempunyai seorang sahabat sepertimu
seorang yang bercerita bersamaku suka dan duka
kita saling menghibur saat ada di antara kita yang bersedih
kita saling menguatkan saat ada di antara kita yang lemah
kita sama-sama memberikan teguran, nasihat, motivasi, dan masukan

aku sangat bangga memiliki seorang sahabat seperti kamu
banyak kesulitan kita selesaikan bersama
banyak kesenangan kita alami bersama
dan banyak kenangan telah dilukiskan di hati kita
senyummu,candamu,tawamu dan suaramu

namun karena suatu kejadian ... aku harus kehilangan 
tak kutemukan lagi senyummu di hari-hariku
tak kutemukan lagi penghiburan dan penguatan darimu
tak kutemukan lagi cerita-cerita yang kau bagikan kepadaku
aku terus menantikanmu, tetapi mungkin tak kunjung datang

Tuhan, mengapa aku harus kehilangan dia di hidupku ?

aku mencoba merenungkan apa yang aku alami
dan akhirnya aku menenemukan mengapa ini semua terjadi

ternyata Tuhan mau mengajarkanku sesuatu
Tuhan mengajarkanku untuk tidak bergantung kepada manusia
Tuhan mengajarkanku bagaimana hidupku harus bergantung kepadaNya
Tuhan mau aku belajar menjadikan Dia sebagai sahabatku
Tuhan mau aku belajar menanti-nantikan Dia
Tuhan mau aku belajar mengisi hari-hariku denganNya
Tuhan mau aku belajar setia kepadaNya dan FirmanNya

Dan akhirnya setelah kusadari itu semua
Tuhan memberikan sahabat-sahabat baru kepadaku

Namun, satu hal yang kuharapkan selalu 
semoga Tuhan selalu menjagai hidup Mu My best Friend

I miss u always 
meski hanya sesaat kurasa bahagia denganmu itu lebih dari 
20 tahun kurasakan sebelum kehadiranmu
meski hal itu sakit bagiku
tapi inilah pilihanmu
S U K S E S buat kamu,S T U D Y kamu and Your FamilY
GBU TO FOREVER
I MISS YOU
Baca Selengkapnya - Mengapa Aku Harus Kehilangan ?

My redeemer lives

dalam keheningan ... kekosongan ruang hatiku ... saat2 di mana jiwaku mulai mempertanyakan arti sebuah kesetian ... arti sebuah penantian ... arti sebuah kasih dan sayang ... saat2 di mana hidupku terpuruk dalam suatu situasi yg menghimpit ... resah dan gundah itu mulai datang ... jiwaku mulai berteriak dimanakah Tuhan ... hatiku remuk hancur ... yang tertinggal hanyalah perih dan mimpi akan masa depan yang bercahaya ...

saat ini ... jiwaku berada dalam satu titik yang terendah di dalam hidupku ...
di manakah Tuhan ... dimanakah pertolonganku ...

di saat-saat kesunyian jiwaku .... alunan nada mengalir ... dawai gitarpun berdentang ...

Who taught the sun where to stand in the morning?
and Who told the ocean you can only come this far?
and Who showed the moon where to hide 'til evening?
Whose words alone can catch a falling star?

benarkah .... siapakah yang melakan ini ....

Well I know my Redeemer lives
I know my Redeemer lives
All of creation testifies
This life within me cry
I know my Redeemer lives

saat seruanku mulai di jawab .... suara yang lembut itu ... bagaikan angin sejuk di dalam ke gerahan jiwaku .... seperti air menyirami tanah hatiku yang kering ...

The very same God that spins things in orbit
runs to the weary, the worn and the weak
And the same gentle hands that hold me when I'm broken
They conquered death to bring me victory

ohhh .... jiwaku mulai bersuka ... jiwaku mulai tenang ...
ku tau Dia yang sanggup memulihkan hidupku ...
Dia yang menciptakan alam semesta ini ... dengan tangannya yang berkuasa ... dia memegang hidupku saat ku hancur ... Trima kasih juru slamatku ...

ketika arti hidup mulai ku pertanyakan
ketika semua terlihat begitu mustahil
ketika keadilan mulai beranjak pergi ...
Dia ada ... Dia yang telah mengalahkan maut itu ada ...
Dia mengangkat segala bebanku ...
Dia menggantikan segala sesuatu menjadi indah ...
sebab rancanganNya adalah rancangan damai sejahtera
masa depan yang gilang - gemilang ....

dalam keterpurukanku ... ku sadari ...
bahwa hidup merupakan penantian ...
sebuah penantian akan penggenapan janjiNya
yang indah dalam hidupku .... AMIN
Baca Selengkapnya - My redeemer lives

Senin, 20 Juni 2011

I Cried For My Brother Six Times



Aku dilahirkan di sebuah dusun pegunungan yang sangat terpencil. Hari demi hari, orang tuaku membajak tanah kering kuning, dan punggung mereka menghadap ke langit. Aku mempunyai seorang adik, tiga tahun lebih muda dariku. Suatu ketika, untuk membeli sebuah sapu tangan yang mana semua gadis di sekelilingku kelihatannya membawanya, aku mencuri lima puluh sen dari laci ayahku. Ayah segera menyadarinya. Beliau membuat adikku dan diriku berlutut di depan tembok, dengan sebuah tongkat bambu di tangannya.


"Siapa yang mencuri uang itu?" Beliau bertanya.


Aku terpaku, terlalu takut untuk berbicara. Ayah tidak mendengar siapa pun mengaku, jadi Beliau mengatakan, "Baiklah, kalau begitu, kalian berdua layak dipukul!"


Dia mengangkat tongkat bambu itu tingi-tinggi.


Tiba-tiba, adikku mencengkeram tangannya dan berkata, "Ayah, aku yang melakukannya!"


Tongkat panjang itu menghantam punggung adikku bertubi-tubi. Ayah begitu marahnya sehingga ia terus menerus mencambukinya sampai Beliau kehabisan nafas. Sesudahnya, Beliau duduk di atas ranjang batu bata kami dan memarahi, "Kamu sudah belajar mencuri dari rumah sekarang, hal memalukan apa lagi yang akan kamu lakukan di masa mendatang? ... Kamu layak dipukul sampai mati! Kamu pencuri tidak tahu malu!"


Malam itu, ibu dan aku memeluk adikku dalam pelukan kami. Tubuhnya penuh dengan luka, tetapi ia tidak menitikkan air mata setetes pun.


Di pertengahan malam itu, saya tiba-tiba mulai menangis meraung-raung. Adikku menutup mulutku dengan tangan kecilnya dan berkata, "Kak, jangan menangis lagi sekarang. Semuanya sudah terjadi."
Aku masih selalu membenci diriku karena tidak memiliki cukup keberanian untuk maju mengaku.


Bertahun-tahun telah lewat, tapi insiden tersebut masih kelihatan seperti baru kemarin. Aku tidak pernah akan lupa tampang adikku ketika ia melindungiku. Waktu itu, adikku berusia 8 tahun. Aku berusia 11.


Ketika adikku berada pada tahun terakhirnya di SMP, ia lulus untuk masuk ke SMA di pusat kabupaten. Pada saat yang sama, saya diterima untuk masuk ke sebuah universitas propinsi. Malam itu, ayah berjongkok di halaman, menghisap rokok tembakaunya, bungkus demi bungkus. Saya mendengarnya merengut, "Kedua anak kita memberikan hasil yang begitu baik...hasil yang begitu baik..."
Ibu mengusap air matanya yang mengalir dan menghela nafas, "Apa gunanya? Bagaimana mungkin kita bisa membiayai keduanya sekaligus?"


Saat itu juga, adikku berjalan keluar ke hadapan ayah dan berkata, "Ayah, saya tidak mau melanjutkan sekolah lagi, telah cukup membaca banyak buku."


Ayah mengayunkan tangannya dan memukul adikku pada wajahnya.
"Mengapa kau mempunyai jiwa yang begitu keparat lemahnya? Bahkan jika berarti saya mesti mengemis di jalanan, saya akan menyekolahkan kamu berdua sampai selesai!"


Dan begitu kemudian ia mengetuk setiap rumah di dusun itu untuk meminjam uang. Aku menjulurkan tanganku selembut yang aku bisa ke muka adikku yang membengkak, dan berkata, "Seorang anak laki-laki harus meneruskan sekolahnya; kalau tidak ia tidak akan pernah meninggalkan jurang kemiskinan ini."


Aku, sebaliknya, telah memutuskan untuk tidak lagi meneruskan ke universitas. Siapa sangka keesokan harinya, sebelum subuh datang, adikku meninggalkan rumah dengan beberapa helai pakaian lusuh dan sedikit kacang yang sudah mengering. Dia menyelinap ke samping ranjangku dan meninggalkan secarik kertas di atas bantalku:
"Kak, masuk ke universitas tidaklah mudah. Saya akan pergi mencari kerja dan mengirimu uang."
Aku memegang kertas tersebut di atas tempat tidurku, dan menangis dengan air mata bercucuran sampai suaraku hilang. Tahun itu, adikku berusia 17 tahun. Aku 20.


Dengan uang yang ayahku pinjam dari seluruh dusun, dan uang yang adikku hasilkan dari mengangkut semen pada punggungnya di lokasi konstruksi, aku akhirnya sampai ke tahun ketiga (di universitas).


Suatu hari, aku sedang belajar di kamarku, ketika teman sekamarku masuk dan memberitahukan, "Ada seorang penduduk dusun menunggumu di luar sana!"


Mengapa ada seorang penduduk dusun mencariku?


Aku berjalan keluar, dan melihat adikku dari jauh, seluruh badannya kotor tertutup debu semen dan pasir. Aku menanyakannya, "Mengapa kamu tidak bilang pada teman sekamarku kamu adalah adikku?"


Dia menjawab, tersenyum, "Lihat bagaimana penampilanku. Apa yang akan mereka pikir jika mereka tahu saya adalah adikmu? Apa mereka tidak akan menertawakanmu?"


Aku merasa terenyuh, dan air mata memenuhi mataku. Aku menyapu debu-debu dari adikku semuanya, dan tersekat-sekat dalam kata-kataku, "Aku tidak perduli omongan siapa pun! Kamu adalah adikku apa pun juga! Kamu adalah adikku bagaimana pun penampilanmu..."


Dari sakunya, ia mengeluarkan sebuah jepit rambut berbentuk kupu-kupu. Ia memakaikannya kepadaku, dan terus menjelaskan, "Saya melihat semua gadis kota memakainya. Jadi saya pikir kamu juga harus memiliki satu."


Aku tidak dapat menahan diri lebih lama lagi. Aku menarik adikku ke dalam pelukanku dan menangis dan menangis. Tahun itu, ia berusia 20. Aku 23.


Kali pertama aku membawa pacarku ke rumah, kaca jendela yang pecah telah diganti, dan kelihatan bersih di mana-mana. Setelah pacarku pulang, aku menari seperti gadis kecil di depan ibuku.
"Bu, ibu tidak perlu menghabiskan begitu banyak waktu untuk membersihkan rumah kita!"


Tetapi katanya, sambil tersenyum, "Itu adalah adikmu yang pulang awal untuk membersihkan rumah ini. Tidakkah kamu melihat luka pada tangannya? Ia terluka ketika memasang kaca jendela baru itu.."


Aku masuk ke dalam ruangan kecil adikku. Melihat mukanya yang kurus, seratus jarum terasa menusukku. Aku mengoleskan sedikit saleb pada lukanya dan membalut lukanya.
"Apakah itu sakit?" Aku menanyakannya.
"Tidak, tidak sakit. Kamu tahu, ketika saya bekerja di lokasi konstruksi, batu-batu berjatuhan pada kakiku setiap waktu. Bahkan itu tidak menghentikanku bekerja dan..."


Di tengah kalimat itu ia berhenti. Aku membalikkan tubuhku memunggunginya, dan air mata mengalir deras turun ke wajahku. Tahun itu, adikku 23. Aku berusia 26.


Ketika aku menikah, aku tinggal di kota. Berkali-kali suamiku dan aku mengundang orang tuaku untuk datang dan tinggal bersama kami, tetapi mereka tidak pernah mau. Mereka mengatakan, sekali meninggalkan dusun, mereka tidak akan tahu harus mengerjakan apa. Adikku tidak setuju juga, mengatakan, "Kak, jagalah mertuamu aja. Saya akan menjaga ibu dan ayah di sini."


Suamiku menjadi direktur pabriknya. Kami menginginkan adikku mendapatkan pekerjaan sebagai manajer pada departemen pemeliharaan. Tetapi adikku menolak tawaran tersebut. Ia bersikeras memulai bekerja sebagai pekerja reparasi.


Suatu hari, adikku diatas sebuah tangga untuk memperbaiki sebuah kabel, ketika ia mendapat sengatan listrik, dan masuk rumah sakit.


Suamiku dan aku pergi menjenguknya. Melihat gips putih pada kakinya, saya menggerutu, "Mengapa kamu menolak menjadi manajer? Manajer tidak akan pernah harus melakukan sesuatu yang berbahaya seperti ini. Lihat kamu sekarang, luka yang begitu serius. Mengapa kamu tidak mau mendengar kami sebelumnya?"


Dengan tampang yang serius pada wajahnya, ia membela keputusannya. "Pikirkan kakak ipar--ia baru saja jadi direktur, dan saya hampir tidak berpendidikan. Jika saya menjadi manajer seperti itu, berita seperti apa yang akan menjadi buah bibir orang?"


Mata suamiku dipenuhi air mata, dan kemudian keluar kata-kataku yang sepatah-sepatah: "Tapi kamu kurang pendidikan juga karena aku!"
"Mengapa membicarakan masa lalu?"
Adikku menggenggam tanganku. Tahun itu, ia berusia 26 dan aku 29.
Adikku kemudian berusia 30 ketika ia menikahi seorang gadis petani dari dusun itu. Dalam acara pernikahannya, pembawa acara perayaan itu bertanya kepadanya, "Siapa yang paling kamu hormati dan kasihi?"


Tanpa bahkan berpikir ia menjawab, "Kakakku."


Ia melanjutkan dengan menceritakan kembali sebuah kisah yang bahkan tidak dapat kuingat.
"Ketika saya pergi sekolah SD, ia berada pada dusun yang berbeda. Setiap hari kakakku dan saya berjalan selama dua jam untuk pergi ke sekolah dan pulang ke rumah. Suatu hari, saya kehilangan satu dari sarung tanganku. Kakakku memberikan satu dari kepunyaannya. Ia hanya memakai satu saja dan berjalan sejauh itu. Ketika kami tiba di rumah, tangannya begitu gemetaran karena cuaca yang begitu dingin sampai ia tidak dapat memegang sumpitnya. Sejak hari itu, saya bersumpah, selama saya masih hidup, saya akan menjaga kakakku dan baik kepadanya."


Tepuk tangan membanjiri ruangan itu. Semua tamu memalingkan perhatiannya kepadaku.
Kata-kata begitu susah kuucapkan keluar bibirku, "Dalam hidupku, orang yang paling aku berterima kasih kepadanya adalah adikku."


Dan dalam kesempatan yang paling berbahagia ini, di depan kerumunan perayaan ini, air mata bercucuran turun dari wajahku seperti sungai.

posting ini saya copas dari salah satu web yang saya lupa nama webnya , semoga bermanfaat buat kita semua...
Baca Selengkapnya - I Cried For My Brother Six Times

Rabu, 01 Juni 2011

Jika kukehilangan…ku tetap bersyukur


Hal yang paling berat dihadapi dalam kehidupan adalah hal kehilangan atau perpisahan, karena ada bagian yang terhempas atau sirna atau tak lagi ada di sisi.

Kehilangan bisa menjadi sebuah kesedihan, luka batin, kehampaan
Namun ada hal-hal yang bisa kita terima (hikmah) dari sebuah kehilangan

Jika aku kehilangan teman
Aku bersyukur karena teman yang terus ada bersamaku adalah teman yang terbaik dan selalu siap menolong, bahkan lebih dari sekedar teman melainkan keluarga.

Jika aku kehilangan pekerjaan
Aku bersyukur karena itu berarti ada pekerjaan yang lebih baik menantiku, tinggal bagianku adalah berusaha dan berdoa.

Jika aku kehilangan kekasih
Aku bersyukur karena kupercaya ada yang lebih baik darinya dan sedang dipersiapkan Tuhan untukku, walau untuk sesaat aku bersedih

Jika aku kehilangan pegangan
Aku bersyukur karena ada pegangan pengganti yang lebih kuat dan kokoh dari sebelumnya.

Jika aku kehilangan arah melangkah
Aku tetap bersyukur karena aku yakin asal aku tak berhenti melangkah dan berharap, aku pasti akan menemukan jalan keluar yang terbaik

Kita belajar betapa berarti sesuatu atau seseorang di sisi kita adalah saat kita kehilangan mereka.
Kita belajar untuk ikhlas dan percaya adalah saat kita kehilangan
Kita belajar untuk menjaga dan memelihara segala sesuatu adalah saat kita tahu segala sesuatu ada waktunya (termasuk waktu perpisahan atau kehilangan).

Dari hal kehilangan kita belajar untuk tidak menggantungkan hidup pada sesuatu hal yang fana atau yang terbatas.
Baca Selengkapnya - Jika kukehilangan…ku tetap bersyukur

Rabu, 30 Maret 2011

CONTOH BUAT T.A BSI

Baca Selengkapnya - CONTOH BUAT T.A BSI

Kamis, 24 Maret 2011

My Heart Will Go On – Celine Dion Liryc

Every night in my dreams
I see you. I feel you.
That is how I know you go on
Far across the distance
And spaces between us
You have come to show you go on
Near, far, wherever you are
I believe that the heart does go on
Once more you open the door
And you’re here in my heart
And my heart will go on and on
Love can touch us one time
And last for a lifetime
And never go till we’re one
Love was when I loved you
One true time I hold to
In my life we’ll always go on
Near, far, wherever you are
I believe that the heart does go on
Once more you open the door
And you’re here in my heart
And my heart will go on and on
There is some love that will not
go away
You’re here, there’s nothing I fear,
And I know that my heart will go on
We’ll stay forever this way
You are safe in my heart
And my heart will go on and on


Baca Selengkapnya - My Heart Will Go On – Celine Dion Liryc

Selasa, 22 Maret 2011

MISKIN YANG KAYA


Miskin yang Kaya





… Anda adalah orang yang kaya…
Apakah kemiskinan? Negara umumnya dikategorikan miskin atau tidaknya dari pendapatan perkapita. Dengan demikian, definisi kemiskinanpun diukur dengan banyaknya penghasilan yang dimiliki. Definisi kemiskinan ini yang menjadi tolok ukur gaji pegawai terendah pada tiap wilayah kabupaten di Indonesia yang sering diistilahkan dengan UMR (upah minimum regional). Pajak juga diukur dengan pendapat seseorang. Yang bergaji lebih dari 1 juta / bulannya, mulai dikenakan pajak.
Pertanyaannya…, apakah benar definisi tersebut?
Saya mempunyai pemikiran yang lain.
Bagi saya, miskin tidaknya diukur dari memberi dan menerima. Siapa yang memberi…, dia kaya dan siapa yang menerima…, dia miskin.
Bagaimanakah maksudnya? 
Saya akan uraikan dalam bentuk cerita.
Adalah seorang anak di Indonesia yang bernama Ujang. Si Ujang ini seorang yatim piatu, memang dia punya peninggalan harta orang-tua, tapi itu tidaklah seberapa. Untuk menghidupi dirinya, ia menjadi pengangkut belanjaan ibu-ibu yang berbelanja di pasar. Sedikit memang penghasilannya, namun itu sudah lebih dari cukup untuk makan sehari-hari. Ia sudah putus sekolah namun masih membiayai seorang adiknya yang masih sekolah.
Sang adik yang masih kecil itu, sadar sesungguhnya bahwa mereka itu sangatlah miskin dan sering menjadi bahan tertawaan dan ejekan anak-anak lainnya. Tetapi dalam pergumulan sang adik, dia berpikir lain lagi. Sang adik punya kelebihan atau karunia untuk mendengarkan keluhan teman-temannya. Sehingga kalau ada temannya yang mengalami masalah, dia bersedia untuk mendengar dan memberikan saran-saran yang sangat berharga bagi teman-temannya. Lama kelamaan ia semakin disukai oleh banyak anak-anak dan menjadi sandaran bagi orang yang sedang kesusahan untuk berbagi cerita.
Suatu hari sang adik berkata kepada kakaknya: “Kak…, ternyata saya tidak miskin.”
Sang kakak bingung…, kemudian bertanya kenapa adiknya berkata demikian. 
Sang adik menimpali: “Kak, saya memang tidak punya uang, tapi saya punya sesuatu yang bisa saya berikan kepada orang lain…, saya bisa mendengarkan keluhan mereka dan memberikan saran-saran berharga yang menguatkan mereka ketika dalam kesusahan. Saya ternyata tidak miskin, karena saya dapat memberi“.
Sengaja saya berikan bold (huruf tebal) yang menjadi point utama dari definisi ulang mengenai kaya-miskin.
Kaya adalah kalau anda memberi.
Miskin adalah kalau anda menerima.
Seorang yang kaya raya, pengusaha sukses, konglomerat, tetapi masih saja “memeras” pegawainya yang miskin, itu artinya ia masih mengambil. Dia tidak lagi memberi, tapi sudah mengambil atau menerima. Pengusaha tersebut dapat dikategorikan seorang yang miskin. Meskipun ia sudah kaya raya…, namun sesungguhnya ia sangat miskin…, karena masih saja mengambil dan mengambil.
Seseorang yang tidak punya apapun…, jikalau ia memberi dan memberi, meskipun tidak dalam bentuk uang, dapat kita kategorikan sebagai orang kaya.
Apakah sesungguhnya arti dari kaya dan miskin?
Saudaraku…, hidup kita didunia ini hanyalah sementara. Kaitkanlah hidup dalam kesementaraan ini dengan kekekalan di Sorga. Allah demikian kaya melimpah, maka kekayaan Sorgawi akan menjadi milik kita.
Kalau anda banyak memberi di dunia ini, maka Allah adalah Allah yang adil, maka anda adalah seorang yang kaya, tentu saja kekayaan sorga menjadi kekayaan anda.
Kalau anda banyak mengambil di dunia ini, maka anda adalah seorang yang miskin dan di akhirat nanti anda akan benar-benar miskin, sesuai dengan hidup anda ketika di dunia. Anda tidak akan memiliki kekayaan kerajaan sorga.
Indonesia memang dalam keadaan kesulitan keuangan yang berat. Tapi bukan hanya Indonesia, resesi juga menghinggapi dunia ini. Seluruh dunia sedang berkeluh kesah. Semua sedang dalam kesulitan.
Ingatlah saudaraku…, anda tetap kaya.., karena anda punya kekayaan lain yang tidak bisa diukur dengan uang. Peganglah kekayaan itu untuk menatap hari esok dengan lebih baik lagi. Bantulah kesulitan yang bangsa kita sedang alami ini dengan kekayaan anda. Tidak diperlukan harta melimpah untuk membangun indonesia ini, karena sesungguhnya seluruh rakyat indonesia tidaklah miskin.
Anda bisa memberikan senyuman manis anda kepada setiap orang yang lewat, keramah-tamahan anda kepada tetangga anda, ucapan selamat pagi, atau sore setiap anda pergi atau pulang kantor.
Saudaraku…, berikanlah kekayaan yang anda miliki kepada orang lain…
Saya memimpikan…, jikalau seluruh rakyat indonesia saling memberikan keramah-tamahan, memberi senyuman, maka kita akan cepat keluar dari kesulitan.
Sama seperti kesedihan mudah menyebar…, demikian juga dengan kesukacitaan.
Energi anda dan seluruh rakyat Indonesia tidak lagi diarahkan kepada kesedihan, kesulitan, tapi energi positif berupa sukacita ini, dapat meningkatkan produktifitas kerja setiap orang. Perhatikanlah seseorang yang melamun, tidak bekerja dan hanya merenungi nasib dan bermalas diri…, seluruh potensinya akan hancur dengan perlahan. Tidak ada lagi kepercayaan diri.
Tapi kalau seluruh rakyat bergairah dalam hidup, maka produktifitas nasionalpun akan meningkat dan kita dengan mudah akan melalui krisis ini.
Pertanyaannya sekarang, bagaimanakah kondisi anda yang sesungguhnya saat ini?
Apakah anda kaya atau miskin?
Baca Selengkapnya - MISKIN YANG KAYA

MENULIS DI ATAS PASIR

Kisah tentang 2 orang sahabat karib yang sedang berjalan melintasi gurun pasir. Di tengah perjalanan, mereka bertengkar dan salah seorang tanpa dapat menahan diri menampar temannya. Orang yang kena tampar, merasa sakit hati, tapi dengan tanpa berkata-kata, dia menulis di atas pasir : "HARI INI, SAHABAT TERBAIK KU MENAMPAR PIPIKU"
Mereka terus berjalan, sampai menemukan sebuah oasis, dimana mereka memutuskan untuk mandi. Orang yang pipinya kena tampar dan terluka hatinya,mencoba berenang untuk menyejukkan galaunya. Namun, ternyata oasis tersebut cukup dalam sehingga ia nyaris tenggelam, dan diselamatkanlah ia oleh sahabatnya. Ketika dia mulai siuman dan rasa takutnya sudah hilang, dia menulis di sebuah batu : "HARI INI, SAHABAT TERBAIK KU MENYELAMATKAN NYAWAKU"
Si penolong yang pernah menampar sahabatnya tersebut bertanya, "Kenapa setelah saya melukai hatimu, kau menulisnya di atas pasir, dan sekarang kamu menulis di batu?"
Temannya sambil tersenyum menjawab,"Ketika seorang sahabat melukai kita, kita harus menulisnya di atas pasir agar angin datang berhembus dan menghapus tulisan tersebut. Dan bila dalam antara sahabat terjadi sesuatu kebajikan sekecil apa pun, kita harus memahatnya di atas batu hati kita, agar tetap terkenang tidak hilang tertiup waktu."
Baca Selengkapnya - MENULIS DI ATAS PASIR

Sabtu, 19 Maret 2011

KOPI , SUSU ,DAN TEH


Pada jaman dahulu kala, ketika minuman kopi susu / capucino belum ditemukan, hiduplah 3 orang pedagang kopi,susu,dan teh. Toko mereka bersebelahan satu sama lain.Warung Bu penjual kopi dan Pak penjual susu selalu ramai dikunjungi oleh tamu, karena produk mereka enak, dan pelayanan mereka pada tamu pun ramah. Tidak seperti Pak penjual teh yang mempunyai banyak sifat buruk.Mukanya sering muram dan cepat marah saat melayani.
Bulan demi bulan berlalu, warung Bu penjual kopi dan Pak penjual susu semakin laris.. Dan usaha mereka semakin berkembang. Mereka mulai menambahkan menu mereka seperti pisang goreng,martabak dan jajanan lainnya. Kedai mereka pun mulai dibuat bertingkat dua. Tidak seperti warung teh yang mentok begitu-begitu saja.
Suatu saat, emosi Pak penjual teh pun memuncak. Iri hati selama berbulan-bulan pun ingin dibalaskan. Maka suatu malam ia mengendap-endap ke dapur warung kopi dan mengambil sebagian dari bubuk kopi kopi itu lalu dicampurkan ke dalam susu. Demikian juga, ia mengambil sebagian susu itu dan dicampurkan ke kopi. Dalam hati ia mengharapkan supaya pelanggan warung kopi dan warung susu kecewa. Setelah itu, Pak penjual teh pun pergi dan tidak pernah kembali lagi.
Esok pagi, saat Pak penjual susu dan Bu penjual kopi pun mulai mempersiapkan dagangan mereka, mereka pun tersentak kaget. Akhirnya mereka bertemu untuk berdiskusi, dengan hati yang tenang tanpa mempersalahkan satu sama lain. Dan mereka saling percaya satu sama lain , karena mereka sama-sama tercampur bahannya lagipula toko teh sebelah mereka seolah tidak buka lagi. Mereka mengambil kesimpulan bahwa Pak penjual teh yang melakukan semua ini, tapi mereka diam saja dan lebih memilih untuk tidak membalas.
Tapi, pelanggan mereka sudah berdatangan. Mereka menjelaskan pada para pelanggan mereka bahwa terjadi kecelakaan (minuman mereka tercampur), tapi pelanggan bersikeras ingin mencoba sesuatu yang beru. Dengan sangat terpaksa, mereka menyuguhkan kopi susu tersebut.
Betapa kaget mereka, bahwa semua pelanggan yang ada disana berdecak kagum dan memuji minuman tersebut. Dan usaha mereka semakin laris dan jadilah minuman kopi susu berkembang sampai sekarang. Itulah alasan mengapa kopi susu lebih terkenal daripada tehsusu atau kopiteh. Seandainya saja pedagang teh tersebut tidak kabur, mungkin sudah terjadi tehsusu / kopiteh duluan.
Inti dari cerita ini adalah tetaplah bersyukur dalam setiap masalah, percayalah bahwa Tuhan sudah sediakan berkat dalam setiap masalah.
Sumber : Majalah Bobo 1990an 
Baca Selengkapnya - KOPI , SUSU ,DAN TEH

RAHASIA SEORANG PAPA

Bagi seorang yang sudah dewasa, yang sudah jauh dari orangtua, akan sering merasa kangen dengan mamanya. Bagaimana dengan papa?
Bagi seorang yang sudah dewasa, yang sudah jauh dari orangtua, akan sering merasa kangen dengan mamanya. Bagaimana dengan papa?

Mungkin karena mama lebih sering menelepon untuk menanyakan keadaan setiap hari.
Namun, tahukah Anda, jika ternyata papalah yang mengingatkan mama untuk meneleponmu?

Saat kecil, mamalah yang lebih sering mendongeng.
Namun, tahukah Anda bahwa sepulang papa bekerja dengan wajah lelah beliau selalu menanyakan apa yang Anda lakukan seharian.

Saat Anda sakit batuk atau pilek, papa kadang membentak "sudah dibilang! jagan minum es!".
Namun, tahukah Anda bahwa papa khawatir?

Ketika Anda remaja, Anda menuntut untuk mendapat ijin keluar malam. Papa dengan tegas berkata "tidak boleh!"
Sadarkah Anda bahwa papa hanya ingin menjagamu? Karena bagi papa, Anda adalah sesuatu yang sangat berharga.

Saat Anda bisa lebih dipercaya, papapun melonggarkan peraturannya. Anda akan memaksa untuk melanggar jam malamnya.
Maka yang dilakukan papa adalah menunggu di ruang tamu dgn sangat khawatir.

Ketika Anda dewasa dan harus kuliah di kota lain. Papa harus melepasmu.
Tahukah Anda bahwa badan papa terasa kaku untuk memelukmu? Dan papa sangat ingin menangis.

Di saat Anda memerlukan ini itu, untuk keperluan kuliahmu, papa hanya mengernyitkan dahi, tetapi tanpa menolak, beliau memenuhinya.

Saat Anda diwisuda. Papa adalah orang pertama yang berdiri dan bertepuk tangan untukmu. Papa akan tersenyum dan bangga.

Sampai ketika pasangan hidupmu datang untuk meminta ijin mengambilmu dari papa.
Papa akan sangat berhati-hati dalam memberi ijin. Dan akhirnya..

Saat papa melihatmu duduk di pelaminan bersama seseorang yang dianggapnya pantas, papapun tersenyum bahagia.

Apa Anda tahu,bahwa papa sempat pergi ke belakang dan menangis? Papa menangis karena papa sangat bahagia. Dan iapun berdoa "Ya Tuhan, tugasku telah selesai dengan baik.
Bahagiakan putra/i kecilku yang manis bersama pasangannya".

Setelah itu papa hanya bisa menunggu kedatanganmu bersama cucu-cucunya yang sesekali datang untuk menjenguk dengan rambut yang memutih dan badan yang tak lagi kuat untuk menjagamu.
Mungkin karena mama lebih sering menelepon untuk menanyakan keadaan setiap hari. 
Namun, tahukah Anda, jika ternyata papalah yang mengingatkan mama untuk meneleponmu?

Saat kecil, mamalah yang lebih sering mendongeng. 
Namun, tahukah Anda bahwa sepulang papa bekerja dengan wajah lelah beliau selalu menanyakan apa yang Anda lakukan seharian.

Saat Anda sakit batuk atau pilek, papa kadang membentak "sudah dibilang! jagan minum es!".
Namun, tahukah Anda bahwa papa khawatir?

Ketika Anda remaja, Anda menuntut untuk mendapat ijin keluar malam. Papa dengan tegas berkata "tidak boleh!"
Sadarkah Anda bahwa papa hanya ingin menjagamu? Karena bagi papa, Anda adalah sesuatu yang sangat berharga.

Saat Anda bisa lebih dipercaya, papapun melonggarkan peraturannya. Anda akan memaksa untuk melanggar jam malamnya.
Maka yang dilakukan papa adalah menunggu di ruang tamu dgn sangat khawatir.

Ketika Anda dewasa dan harus kuliah di kota lain. Papa harus melepasmu.
Tahukah Anda bahwa badan papa terasa kaku untuk memelukmu? Dan papa sangat ingin menangis.

Di saat Anda memerlukan ini itu, untuk keperluan kuliahmu, papa hanya mengernyitkan dahi, tetapi tanpa menolak, beliau memenuhinya.

Saat Anda diwisuda. Papa adalah orang pertama yang berdiri dan bertepuk tangan untukmu. Papa akan tersenyum dan bangga.

Sampai ketika pasangan hidupmu datang untuk meminta ijin mengambilmu dari papa.
Papa akan sangat berhati-hati dalam memberi ijin. Dan akhirnya..

Saat papa melihatmu duduk di pelaminan bersama seseorang yang dianggapnya pantas, papapun tersenyum bahagia.

Apa Anda tahu,bahwa papa sempat pergi ke belakang dan menangis? Papa menangis karena papa sangat bahagia. Dan iapun berdoa "Ya Tuhan, tugasku telah selesai dengan baik.
Bahagiakan putra/i kecilku yang manis bersama pasangannya".

Setelah itu papa hanya bisa menunggu kedatanganmu bersama cucu-cucunya yang sesekali datang untuk menjenguk dengan rambut yang memutih dan badan yang tak lagi kuat untuk menjagamu.


Sumber : htc
Baca Selengkapnya - RAHASIA SEORANG PAPA